Silsilah singkat Rasulullah saw

Posted: December 18, 2010 in Uncategorized

Muhammad Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim “Kekasih Allah” (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh — yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena — bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.

Ibu Rasulullah saw
Ibunya adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib.

Kelahiran Rasulullah saw
Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin.
Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah.

Kematian ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.

Penyusuan Muhammad
Muhammmad disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama Masruh.
Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.

Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka.”
Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat langit. Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka. Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas ritel beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa. Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu. (Shahih Muslim No.4926)

Wallahul Muwaffiq

Allah berfirman:”Sesungguhnya Allah dan malaikat2-Nya bershalawat untuk Nabi “(Al Ahzab:56) Al Bukhari meriwayatkannya dalam Shahih juz 3 dan muslim dalam Shahih juz 1, juga Allamah Al Qanduzi dalam Yanabi’ Al Mawaddah, menukil dari Al Bukhari, dan juga Ibnu Hajar dalam Al Shawa’iq Al Muhriqah. Mereka semua meriwayatkan dari Ka’ab Bin Ajarah, “kami bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, kami tahu bagaimana mengucapkan salam kepada anda, tetapi bagaimana kami harus mengucapkan salam kepada keluarga anda?” Rasulullah menjawab:”ucapkanlah Allahumma Shalli alaa Muhammad wa ala aali Muhammad” (Ya Allah limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad) Imam Asy Syafi’i, RA, berkata: Hai Ahlul Bait Rasulullah, mencintaimu adalah fardu dari Allah dalam Quran yang diturunkan. Cukuplah bagimu, siapa yang tak bersalawat kepadamu, tidaklah sah shalatnya…. Allah juga berfirman:”Salam sejahtera atas Nuh di seluruh alam”(As Shaffat:109) “Salam sejahtera atas Ibrahim” (As Shaffat:120) “Salam sejahtera ats Musa dan Harun”(As shaffat: 120) “salam sejahtera untuk keluarga Yasin” (As Shaffat: 130) Allah tidak menyampaikan salam kepada sebuah keluarga kecuali kepada keluarga yasin. Yasin adalah salah satu nama Nabi SAW. Allah menyebut untuk nabi-Nya yg mulia ini dgn lima nama dalam Quran, yaitu: Muhammad, Ahmad, Abdullah, Nun, dan Yasin. Sin adalah nama Rasulullah dan merupakan isyarat terhadap kesamaan antara lahir dan batinnya. Pertanyaannya: Apa sebabnya dipilih huruf sin di antara huruf2 yg ada? Jawabannya, karena huruf sin di antara huruf2 hijaiyah adalah huruf yg bilangan lahir dan batinnya sama. Setiap huruf di antara huruf2 di antara hijaiyah bagi orang yg menekuni ilmu huruf dan bilangan mempunyai zubar dan bayinah. ketika digunakan zubar dan bayinah setiap huruf itu berbeda2 kecuali huruf sin, karena zubar dan bayinahnya sama. Apa itu zubar dan bayinah? Zubar adalah goresan huruf yg tergambar di atas kertas. Sin adalah satu huruf, tetapi dalam pengucapannya ada tiga huruf yaitu sin ya nun. setiap yg melebihi goresan dan tulisan huruf dalam pengucapannya disebut bayinah. Bilangan sin menurut para ulama adalah 60, sedangkan bilangan ya adalah 10, sedangkan nun adalah 50. maka jumlah ya dgn nun sama dengan 60.jadi bilangan sin sama dengan bilangan huruf ya dan nun. Ini adalah satu2nya huruf hijaiyah yg sama antara zubar dan bayinahnya. Oleh karena itu Allah berbicara kepada Nabi dgn memanggilnya Yasin. Ya adalah kata seru (harf an nida) dan sin menunjukkan keseimbangan antara lahir dan batinnya. dalam kitab Shawa’iq Al Muhriqah, disebutkan bahwa sejumlah mufassir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah berkata:”Yang dimaksud dengan salam atas keluarga yasin adalah salam sejahtera atas keluarga Nabi Muhammad SAW” Ibnu Hajar menukil dari Imam Fakhrurazi, bahwa ia berkata,”ahlul Bait Rasul SAWW sama dalam lima hal berikut ini”: 1. Dalam hal salam….Allah berfirman: “Salam sejahtera atasmu wahai Nabi…Allah juga berfirman: “Salam sejahtera atas keluarga Yasin” 2. Dalam shalawat kepada Nabi SAW dan keluarganya dalam tasyahud. 3. Dalam kesucian…Allah berfirman:”Tha Ha (QS Tha Ha:1) yakni Ya Thahir (Wahai yang suci)…Allah juga berfirman: “….dan mensucikan kamu dgn sesuci2nya” (QS Al Ahzab:33) 4. Dalam pengharaman menerima sedekah. 5. Dalam kecintaan . “Maka ikutilah aku niscaya Allah mengasihimu (Ali Imran:31)…Allah juga berfirman:”Katakanlah, Aku tidak meminta kepadamu upah apapun juga atas seruanku kecuali kecintaan kepada keluargaku” (QS Asy Syura:23)

Untaian Mutiara

Posted: December 2, 2010 in Uncategorized
An example of Allāh written in simple Arabic c...

Image via Wikipedia

Ingatlah, Allah tersenyum saat kau ingat pada-Nya. Tapi Allah tetap tersenyum saat kau ingkar pada-Nya.

Cobaan yang menimpamu hendaknya menggiringmu untuk kembali ke pintu-Nya, bermunajat dan memohon rahmat-Nya

Kita menyadari kematian pasti terjadi. tapi tanpa disadari, kita berbuat seolah kan abadi …

Saat engkau melakukan kesalahan, itulah tandanya engkau belajar

Deburan ombak yang tiada henti menjadi tanda zikirnya pada sang Pencipta.Bagaimana dengan kita ?

Ilmu yang diamalkan merupakan tanda ilmu tersebut bermanfaat bagi yang memilikinya. Sudahkah ilmu kita bermanfaat ?

Hello world!

Posted: November 24, 2010 in Uncategorized

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!